Rekorder merupakan alat musik yang masuk dalam kelompok AEROPHONE atau alat musik tiup. Rekorder, atau di sebut juga Blockflute adalah suling diagonal (block=tongkol), termasuk dalam kelompok alat musik tiup kayu. Dalam bentuknya secara umum sebuah rekorder adalah berupa tabung dengan sumber suara yang dilengkapi dengan lubang-lubang yang berfungsi sebagai pengatur tinggi rendah nada.
Rekorder atau blockflute juga terdiri dari berbagai macam di antaranya rekorder soprano ada juga rekorder sopranino, alto, tenor dan bas. Masing-masing rekorder ini memiliki ambitus (rentang nada) yang berbeda-beda. Meski termasuk dalam kelompok alat musik tiup kayu, tetapi dalam perkembangannya rekorder atau blockflute juga diproduksi dengan ebonite atau plastik.
Alat musik ini (rekorder) termasuk salah satu alat yang wajib dipelajari di sekolah – sekolah di Indonesia dan menjadi bagian dari alat musik dipakai untuk mengambil nilai praktek seni musik selain pianika.
Nada-nada yang dihasilkan dari rekorder yaitu dengan cara membuka tutup lubang-lubangnya. Lubang-lubang pada Rekoder berjumlah 8 yang bisa dibuka tutup, 7 lubang di atas dan 1 lubang di bawah.Posisi jari adalah sebagai berikut :
Penjelasan:
- lubang pertama paling atas (berada di bawah) menggunakan jari jempol tangan kiri.
- lubang kedua menggunakan jari telunjuk tangan kiri.
- lubang ketiga menggunakan jari tengah tangan kiri.
- lubang keempat menggunakan jari manis tangan kiri.
- lubang kelima menggunakan jari telunjuk tangan kanan.
- lubang keenam menggunakan jari tengah tangan kanan.
- lubang ketujuh menggunakan jari manis tangan kanan.
- lubang kedelapan menggunakan jari kelingking tangan kanan.
Cara meniup perlu dilatih dengan baik, supaya suara yg dihasilkan lebih baik. Kalau meniup terlalu keras, suara yg dihasilkan akan pecah. Rekorder yang umum dipakai anak-anak sekolah adalah rekorder sopran. Rekorder sopran memiliki nada terendah C' jadi rekorder ini tidak bias memainkan melodi lagu yang memiliki nada lebih rendah dari C'.
Untuk menghasilkan tiupan yang bagus ucapkan seperti kata TU, tiupan harus rata jangan terlalu kuat meniup sehingga memekakkan telinga. Biasanya nada do (c’) adalah yang paling susah dibunyikan. Rekorder bisa disesuaikan nadanya bila terdengar agak fals, tetapi biasanya naik turunnya nada tidak sampai ½ nada. Untuk menyesuaikan nada rekorder bisa dengan menarik bagian kepala atau ekor dari recorder kemudian menyamakan bunyinya garputala.
Cara atau posisi bermain rekorder yang baik adalah sebagai berikut :
1. Tangan kiri memegang seruling bagian atas, tangan kanan bagian bawah rekorder.
2. Letakkan lubang tiupan diantara dua bibir, usahakan Jangan memasukkan sumber tiupan terlalu dalam sehingga menyentuh gigi, dan jangan digigit.
3. Empat jari tangan kiri (jempol,telunjuk,tengah dan manis) menutup lubang bagian atas rekorder dan Empat jari tangan kanan (telunjuk,tengah dan manis) menutup lubang bagian atas rekorder sedangkan jari kelingking menutup bagian kaki rekorder.
4. Posisi kepala dan badan tegak dan bahu wajar(tidak tegang) ketika meniup.
5. Dada membusung dan kedua belah siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan
6. Posisi rekorder mengarah ke depan dengan sudut 30°– 40°.
Cobalah dulu dengan memainkan nada c'-d'-e'-f'-g'-a'-b'-c"-d"-e"-f"-g"
Latihlah juga cara meniupnya, supaya terdengar baik sebelum mulai memainkan lagu.
- Recorder
dibawah ini adalah gambar dari rekorder sopran.
Recorder sendiri terdiri atas beberapa bagian, yaitu Kepala, Badan, kaki, dan Mouthpiece serta lubang nada. untuk lebih jelasnya dibawah ini saya tampilkan gambar bagian- bagian rekorder sopran.
Gambar 2. Bagian- bagian recorder sopran.
kemudian setelah siswa dapat mengetahui bagian - bagian recorder, persiapkan rekorder dengan jumlah siswa dalam satu kelas. dan mulailah memegang rekorder. persilahkan siswa mengenali rekorder secara langsung. setelah itu mari belajar cara memegang rekorder dengan benar.
berikut ini bagan cara memegang rekorder dengan benar.
berikut ini bagan cara memegang rekorder dengan benar.